BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Perhatian
dari orang tua sangat membantu anak dalam peningkatan belajar di rumah maupun
di sekolah, juga bermanfaat bagi perkembangan psikologis anak. Perhatian orang
tua dapat berwujud tersedianya sarana dan prasarana belajar yang menjadikan
anak lebih bersemangat dalam manjalankan aktivitas belajarnya. Selain itu
menegur anak jika melakukan hal-hal yang kurang baik (melanggar norma-norma
yang berlaku), dengan disertai suatu arahan dan bimbingan kepada anak, sehingga
anak menjadi baik kembali.
Motivasi orang tua adalah dorongan
terhadap anak-anaknya bagaimana supaya lebih bersemangat dalam meningkatkan
prestasi belajarnya. Motivasi yang kuat membuat anak sanggup ekstra keras untuk
mencaFiqih sesuatu. Motivasi dapat
berupa pujian atau
hadiah, manakala anak dapat
meraih apa yang diinginkannya. Hadiah dan pujian diberikan anak untuk menambah
semangat dalam belajarnya. Kita dapat melihat fenomena yang ada di masyarakat,
orang tua yang berjanji akan membelikan sepatu roda kalau mendapatkan rangking
I. Dengan adanya janji itu anak menjadi lebih bersemangat lagi dalam belajarnya
Belajar bagi manusia merupakan suatu hal yang sangat penting, karena dengan belajar kemajuan dapat tercapai fiqih. Dan karena belajar pula, manusia dapat menghadapi berbagai masalah dan tantangan hidup. Dalam al-Quran banyak ayat yang isinya mewajibkan
kaum muslimin untuk menuntut ilmu pengetahuan. Perintah ini digambarkan dengan berbagai perumpamaan
dalam al-Quran tentang ciptaan Allah SWT yang ada dilangit dan yang ada di bumi. Banyak
juga yang
menyatakan
bahwa
manusia wajib menjunjung
dan senantiasa mendo’akan
kepada orang yang telah memberi pendidikan. Dalam hal ini dijelaskan pula dalam QS. Al-Isra’ ayat 24:
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ
ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا (٢٤)
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah:
“wahai
Tuhanku kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.(Q.S.
al-
Isra’/17: 24).
Demikian tinggi kedudukan ilmu pengetahuan, maka sangat logis apabila banyak perintah mencari dan memberikan ilmu pengetahuan,
terutama ilmu
agama. Orang yang
mencari ilmu, dia telah lepas dari kewajiban
menuntut
ilmu,
dan
orang yang mau memberikan ilmu pengetahuan, terutama ilmu
agama, berarti ia telah bebas dari ancaman bagi orang yang menyembunyikan ilmu.
Pendidikan adalah kebutuhan hidup setiap manusia karena disadari bahwa
tidak ada satu orang pun yang dilahirkan membawa
ilmu
(kepandaian). Dalam
Undang- undang tentang Sistem Pendidikan Nasional mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk kepribadian,
kecerdasan,
akhlaq mulia serta terampil yang
diperlukan dirinya, masyarakat bangasa dan bernegara.
Demikian pula pendidikan agama yang merupakan
salah satu pendidikan yang sangat penting untuk diberikan di sekolah-sekolah, sebab pendidikan agama
Islam ini sangat erat sekali kaitannya dengan pendidikan
pada umumnya.
Pendidikan agama Islam
bertujuan
untuk meningkatkan
ketaqwaan
siswa terhadap Allah SWT, yang artinya menghayati dan mengamalkan ajaran agama
dalam kehidupan
sehari-hari dengan baik, di
sisi lain pendidikan Islam
mempunyai tujuan yang sejalan dengan misi Islam yaitu mempertinggi
nilai-nilai
akhlak sehingga mencapai
fiqih tingkat akhlakul karimah. Dan sebagai faktor kunci dalam menentukan
keberhasilan pendidikan yang menurut pandangan Islam berfungsi menyiapkan manusia-manusia yang mampu menata kehidupan baik di
dunia maupun di
akhirat.
Berdasarkan pernyataan tersebut, menunjukkan
betapa pentingnya ilmu
pengetahuan sehingga semua orang wajib untuk menuntutnya. Untuk itu seorang
peserta didik harus mempunyai motivasi untuk belajar. Motivasi adalah salah satu
faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasi yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar.
Ketika motivasi sudah berkembang
pada diri siswa maka sewaktu-waktu dapat diaktifkan untuk mendorong terwujudnya
suatu tujuan. Motif yang sedang aktif, kekuatannya dapat meningkat sampai fiqih
pada taraf yang sangat tinggi. Seringkali dijumpai fiqih di sekolah ada siswa
yang motivasinya rendah atau tinggi, ada siswa yang sangat bersemangat
melaksanakan suatu kegiatan atau sebaliknya ada yang semangatnya rendah atau
kendur. Semuanya itu menggambarkan kuat lemahnya motivasi belajar yang dimiliki
masing-masing siswa.
Kuat atau lemahnya motivasi belajar
pada diri siswa dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik faktor-faktor tersebut dalam banyak hal sering berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Seperti halnya faktor intrinsik
yaitu munculnya dorongan karena dari dalam diri siswa, faktor intrinsik
tersebut dipengaruhi oleh minat atau kemauan, sikap, alasan atau dorongan,
tujuan, hasrat atau tekad, dan aktivitas.
Sedangkan faktor ekstrinsik yaitu
munculnya dorongan karena dari luar diri siswa. faktor ekstrinsik ini
dipengaruhi oleh guru, teman, orang tua dan keluarga, lingkungan masyarakat,
serta fasilitas belajar.
Oleh karena itu, orang tua sebagai
orang pertama yang dekat dengan anak diharapkan dapat memberikan motivasi dalam
belajar misalnya, memberi bimbingan dalam belajar, membantu anak dalam
kesulitan belajar, ruang belajar, buku pelajaran, buku tulis dan lain
sebagainya. Karena tidak dapat
dipungkiri bahwa motivasi belajar yang
diberikan orang tua kepada seorang anak
akan menentukan keberhasilannya dalam belajar. Demikian juga kepada
seorang guru yang dekat dengan siswa pada waktu di sekolahan memberikan
motivasi belajar kepada siswa agar siswa bisa belajar dengan giat dan tekun
dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Dalam literatur yang lain
diterangkan, belajar merupakan suatu rangkaian proses kegiatan respons yang
terjadi dalam suatu rangkaian belajar mengajar yang berakhir pada terjadinya
tingkah laku, baik jasmaniah maupun rohaniah akibat pengalaman atau pengetahuan
yang diperoleh.
Oleh karena
itu di dalam
memberikan nilai sebagai
tolok ukur keberhasilan siswa,
hendaknya menyangkut tiga
aspek yaitu aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik. Sehingga hasilnya merupakan
perwujudan prestasi yang sebenarnya. Karena prestasi yang sebenarnya adalah
mengandung kompleksitas yang menyangkut berbagai macam pola tingkah laku
sebagai hasil dari belajar.
Kata
prestasi banyak digunakan dalam berbagai
bidang dan kegiatan, misalnya dalam
kesenian, olahraga, pendidikan
begitu juga belajar.
Prestasi berarti hasil yang telah dicapai fiqih (dilakukan, dikerjakan
dan sebagainya). Pendidikan Agama Islam merupakan bidang studi yang dipelajari
oleh semua siswa dari SD hingga SLTA bahkan juga di perguruan tinggi. Ada
banyak alasan tentang siswa belajar Pendidikan Agama Islam.
Sebagian besar siswa menyatakan
bahwa pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah pelajaran yang menyebalkan karena
ada tulisan arab dan membuat pusing saja
karena mereka tidak
dapat melihat apakah
sesungguhnya makna pelajaran Pendidikan Agama Islam tersebut bagi
kehidupannya. Dan biasanya mereka yang kurang berminat dalam pelajaran
Pendidikan Agama Islam tersebut karena kurang nya motivasi dari guru atau orang
tua dalam menunjang proses belajar mengajar khususnya di mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam.
Belajar mata pelajaran fiqih akan
berhasil dan berguna bila peserta didik itu setiap hari diberi motivasi yang
cukup untuk siswa. Dengan motivasi yang di berikan maka hasil yang dicapai
fiqih siswa akan memuaskan dan begitu sebaliknya jika siswa tidak diberi
semangat atau motivasi maka hasil yang dicapai fiqih tidak memuaskan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik
untuk mengkaji dan meneliti masalah tersebut pada penelitian kuantitatif dengan
judul: “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas III
Mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyidin Tahun Pelajaran 2014/2015 ”.
B.
Alasan Pemilhan Judul
Pendidikan yang telah diberikan oleh orang tua
kepada anaknya tidak selamanya berjalan mulus, tetapi kadangkala anak tidak
melaksanakan apa yang kita inginkan, malah sebaliknya anak melakukan apa yang
kita larang (melakukan pelanggaran). Pelanggaran itu jangan dibiarkan begitu
saja, sehingga anak tidak merasa bersalah dan akan mengulangi pelanggaran itu
sebagai suatu kebiasaan. Begitu pula pelanggaran itu jangan dijadikan sebagai
suatu momok yang sangat menakutkan, sehingga ketika melakukan kesalahan akan merasa
sangat ketakutan. Pelanggaran yang dilakukan anak, anggaplah sebagai suatu
kesalahan yang wajar yang dilakukan oleh manusia pada umumnya, karena
pelanggaran itu merupakan hal yang wajar bagi manusia khususnya bagi anak-anak.
Agar tidak terjadi pelanggaran itu di
butuhkan sebuah nasehat yang dapat
menyadarkan anak. “Nasehat saja
tidaklah cukup bila tidak dibarengi teladan dan perantara
yang menunjukkan teladan itu diikuti dan diteladani.”
Orang tua yang bijaksana akan memberikan nasehat kepada anak-anaknya dengan
halus, lembut tetapi berbekas, sehingga anak akan kembali baik dan tetap
berakhlak mulia.
Perhatian dan
motivasi orang tua sangat bermanfaat bagi berlangsungnya kegiatan belajar anak.
Karena motivasi dari orang tua sangat penting dan dapat memberikan support yang
sangat istimewa, hingga menjadi suatu hal yang sangat penting bagi anak.
Dengan adanya
perhatian dan motivasi, anak akan terdorong untuk lebih semangat dalam belajar.
Orang tua yang mampu memberikan perhatian dan motivasi terhadap anak-anaknya
akan berakibat baik pada hasil yang akan dicaFiqih anak dalam belajar,
khususnya pada anak yang menuntut ilmu.
C.
Telaah Pustaka
Dalam penelitian ini penggunaan
beberapa pustaka sebagai acuan dalam
penulisan skripsi. Beberapa pustaka tersebut adalah:
Pertama skripsi yang ditulis oleh Bukhori. 073111617.
Pengaruh motivasi orang tua terhadap prestasi belajar Al quran Hadits siswa kelas V A MI Al
Khoiriyah 2 semarang tahun pelajaran 2008-2009.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh motivasi orang
tua
terhadap prestasi belajar al-quran hadits
siswa Madrasah Ibtidaiyah. Metode
penelitian ini adalah kuantitatif lapangan.
Sedang data yang diperoleh melalui teknik observasi,
angket, interview dan
dokumentasi. Hasil analisis dengan menggunakan rumus persentase diperoleh hasil bahwa motivasi orang
tua dalam kategori baik dengan persentase 57,14%,
sedangkan
prestasi belajar
Al-Quran hadits siswa
kelas V A dalam
kategori sedang dengan persentase 33,33%.
Sedangkan analisa dengan rumus korelasi
product moment diperoleh hasil -0,038 dan ini kurang
dari nilai r table product moment pada taraf signifikan 5% (-0,038 < 0,433) maupun pada taraf signifikan 1% (-0,038 < 0,549) terhadap korelasi yang negative dan tidak signifikan antara
pengaruh motivasi orang tua terhadap prestasi belajar al-quran hadits siswa kelas V A MI Al-khoiriyyah 2 Semarang tahun pelajaran 2008-2009.
Dalam skripsi menunjukkan bahwa motivasi orang tua mempunyai pengruh positif terhadap
prestasi belajar Al Quran Hadits di MI Al Khoiriyah 2 Semarang dan skripsi ini
menunjukkan hasil yang signifikan.
Kedua,
skripsi
yang ditulis oleh Barkah. 073111419. Pengaruh
perhatian orang tua
terhadap
prestasi
belajar peserta didik kelas
IX MTsN
Triwarno
Kutowinangun Kebumen tahun 2008-2009. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis statistic product moment. Dan
dengan memperhatikan besarnya nilai r hasil observasi (yaitu = 0,440) berarti variable X danvariabel Y terdapat korelasi yang cukup/ sedang.
Dengan langkah
selanjutnya adalah membandingkan nilai r observasi dengan nilai r pada table. Dengan sampel 40 responden diperoleh 0,440 > 0,312 pada taraf signifikan 5 % maka ro>rt berarti signifikan
dan
0,440 pada taraf signifikan 1 % yaitu rt 0,403. Nilai observasi
lebih besar dari nilai r table pada taraf signifikan 0,440 > 0,403.
Maka ro > rt
berarti signifikan Dalam skripsi menunjukkan bahwa perhatian orang tua mempunyai pengaruh
positif terhadap
prestasi belajar di MTsN
Triwarno Kutowinangun
Kebumen dan
skripsi
ini menunjukkan hasil yang
signifikan.
Dari kedua penelitian di atas, Penulis melihat belum ada yang
mengkaji penelitian yang penulis kaji yaitu: “Pengaruh
motivasi terhadap
prestasi siswa kelas III dalam proses pembelajaran Fiqih di MI Anwarul
Mursyidin Tahun Pelajaran 2013/2014”
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.
Bagaimanakah
motivasi
belajar siswa
pada Mapel Fiqih di MI Anwarul
Mursyidin Tahun Pelajaran 2014/2015 ?
2.
Bagaimanakah prestasi belajar siswa pada Mapel Fiqih di MI Anwarul
Mursyidin Tahun Pelajaran 2014/2015 ?
3.
Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada Mapel Fiqih
di
MI Anwarul Mursyidin Tahun Pelajaran 2014/2015?
E.
Penegasan Istilah
Untuk memperjelas pengertian dan pemahaman
serta untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam pembahasan skripsi ini,
maka penulis pertegas istilah– istilah
yang dianggap perlu.
1.
Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul
dari sesuatu (benda, orang) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau
perbuatan seseorang.
Yang dimaksud adalah pengaruh perhatian dan motivasi orang tua.
2.
Motivasi
Motivasi
adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Motivasi disini merupakan motivasi orang tua kepada anak-anaknya dalam proses
belajar sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
3.
Prestasi
Prestasi belajar
bisa disebut juga Natijah
al dars (prestasi belajar) bermakna hasil belajar.
F.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai Fiqih dalam penelitian ini untuk mengetahui :
1.
Untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada Mapel Fiqih di MI
Anwarul Mursyidin
2.
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada Mapel Fiqih di MI
Anwarul Mursyidin Cabean Lambangan Kulon Rembang
3.
Untuk mengetahui
adakah pengaruh
motivasi belajar siswa
terhadap prestasi belajar pada Mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyidin Cabean Lambangan
Kulon Rembang
Manfaat
Penelitian
1.
Secara
teoritis
a.
Sebagai
bentuk sumbangan informasi untuk pengelolaan madrasah agar dapat
mempertahankan prestasi siswa.
b.
Memberikan
pengetahuan tentang seberapa besar pengaruh motivasi terhadap prestasi siswa madrasah.
2.
Secara Praktis
a.
Bagi Siswa : Dapat memberikan
masukan
yang nyata dalam
meningkatkan
motivasi belajar.
b.
Bagi Guru:Hasil penelitian dapat berguna sebagai bahan masukan instansi setempat
sekaligus bahan pemecah masalah yang dihadapi terkait dengan penelitian.
c.
Bagi lembaga : Memberikan masukan yang penting bagi guru agar mereka dapat memberikan motivasi kepada siswa selama KBM berlangsung.
G.
Rumusan Hipotesis
Pengertian Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono,
hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di
mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori.
Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara
atas masalah yang dirumuskan.
Penelitian yang merumuskan hipotesis
adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian
kualitatif hipotesis tidak dirumuskan, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan
hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji dengan pendekatan
kuantitatif.
Berikut ini beberapa penjelasan
mengenai Hipotesis yang baik :
1.
Hipotesis harus menduga
Hubungan diantara beberapa variabel
Hipotesis harus dapat menduga
hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis
variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan
kemudian diselidiki samFiqih dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa
perubahan pada variabel yang lain.
2.
Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk
dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan
data-data empiris.
3.
Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan-
Hipotesis tidak bertentangan dengan
pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan
terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan
hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan
sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk
memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus
dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya.
4.
Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan
kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara
singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk
membuktikan hipotesis tersebut.
Suatu hipotesis harus dapat diuji
berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat
diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data yang
diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan
hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang
peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia
dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang
diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin,
jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus
menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran.
Dengan pendapat diatas, dapat
penulis ambil pengertian bahwa dugaan yang diajukan penulis merupakan suatu
kemungkinan dimana kemungkinan tersebut bisa benar juga bisa salah.
Adapun hipotesa yang penulis ajukan
adalah : Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa, artinya
semakin siswa mempunyai motivasi dalam belajar maka semakin baik pula prestasi
belajar siswa.
H.
Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode
penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan
menganalisis data yang
dikembangkan
untuk memperoleh pengetahuan
dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya.
Ditinjau dari
objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk jenis penelitian lapangan (field research), karena data-data yang
diperlukan untuk penyusunan penelitian diperoleh dari
lapangan.
Adapun
penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena data-data yang penulis peroleh di
lapangan
harus diolah menggunakan rumus statistik, agar variabel pengaruh dalam penelitian ini dapat diketahui korelasinya dengan variabel terpengaruh. Selain data
yang berupa angka, dalam
penelitian
kuantitatif juga
ada
data yang
berupa
informasi kualitatif.
Penelitian ini menggunakan
metode survei dengan teknik analisis Regresi.
Teknik analisis regresi ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai taraf
hubungan yang terjadi antara variable (ubahan) kriterium dan predictor.
2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah “keseluruhan subyek
penelitian, sedangkan sampel adalah wakil atau sebagian yang diteliti.”
Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas III MI Anwarul
Mursyidin Desa Cabean Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang yang berjumlah 42 siswa.
Berdasarkan
pendapat Dr. Suharsimi Arikunto, yaitu apabila subyek kurang dari 100, lebih
baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya kalau
subyeknya lebih besar bisa
diambil antara 10 - 15 % atau 20 - 25 % atau lebih.
Sehingga penelitiannya disebut
penelitian sampling.
3. Variabel dan Indikator
Variabel
dapat diartikan sebagai “obyek pengamatan atau fenomena yang diteliti “.[18] Atau variabel adalah “ obyek
penelitian yang bervariasi”.[19]
Dalam penelitian ada
dua variabel sebagai obyek pengamatan, yaitu :
a)
Variabel
pengaruh adalah motivasi belajar dengan indikator sebagai berikut :
1)
Adanya
hasrat dan keinginan berhasil
2)
Adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3)
Adanya
harapan dan cita-cita masa depan
4)
Adanya
penghargaan dalam belajar
b)
Variabel
terpengaruh adalah prestasi siswa
dengan indikator nilai raport semester Genap TahunPelajaran 2013/2014.
4. Teknik Pengumpulan Data
a.
Metode Angket
Angket
adalah
sejumlah
pertanyaan
tertulis yang
digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi/ hal-hal yang diketahui. Teknik ini bertujuan untuk memperolah data mengenai
motivasi dan penulis
akan memberikan angket
tertutup,
hal ini untuk memudahkan responden dalam memberikan jawaban.
b.
Metode Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun
juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi,
kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden
yang tidak terlalu besar.
c.
Metode Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengambilan
data dengan jalan pengambilan
keterangan secara tertulis tentang inventarisasi,
catatan, transkrip nilai, nilai
raport, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Metode ini penulis gunakan
untuk menggali data yang bersifat dokumenter yang berhubungan dengan
variabel penelitian yang tersimpan dalam dokumen, absensi siswa, dan data- data tentang sekolah tersebut.
d. Metode Wawancara
Wawancara merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung
antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi
pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden,
sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik
pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara
terstruktur dan tidak terstruktur.
1)
Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan
pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar
pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan
alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu
kelancaran wawancara.
2)
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan
secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali
dari responden.
5.
Teknik Analisis Data
Setelah
data terkumpul lengkap, selanjutnya data tersebut diuji kebenarannya menggunakan rumus statistik, dengan tahapan analisis di bawah ini :
a. Analisis Pendahuluan
Tahap
pendahuluan ini data yang
terkumpul disusun
dalam tabel
distribusi frekuensi dari variabel-variabel
penelitian. Selanjutnya
peneliti membuat kesimpulan deskriptif berdasarkan hasil dari tabel distribusi frekuensi
tentang Pengaruh motivasi
belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyiidin Semester Gasal Tahun Pelajaran 2013/2014.
Penilaian
jawaban
angket Variabel
X
(motivasi
belajar) dan Variabel Y (prestasi belajar) Menggunakan
Skala Likert, jawaban setiap item instrumen
yang menggunakan skala
Likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai Fiqih
sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:
a. Selalu
b. Sering
c. kadang-kadang
Tabel 1
Penilaian data motivasi belajar menggunakan Skala Likert
Penilaian/Skor:
|
BUTIR PERNYATAAN
|
Positif
|
Negatif
|
Selalu
diberi skor
|
4
|
1
|
Sering diberi skor
|
3
|
2
|
Kadang-kadang diberi skor
|
2
|
3
|
Tidak Pernah diberi skor
|
1
|
4
|
b. Analisis Uji Hipotesis
Pada
tahap analisis ini, yaitu analisis untuk menguji hipotesis yang
diajukan menggunakan rumus statistik. Analisis ini merupakan kelanjutan dari analisis Uji normalitas. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis korelasional dan
teknik analisis uji
hipotesisnya menggunakan analisis Regresi
satu
prediktor dengan rumus statistik sebagai berikut:
a.
Mencari hubungan antara dua variabel dengan menggunakan rumus Korelasi product moment.
b. Mencari persamaan garis
regresi
c. Uji Signifikansi
d. Mencari Koefisien Determinasi
3.
Analisis Lanjut
Kemudian peneliti membuat interpretasi dari
hasil
analisis regresi linier
sederhana ini dengan skor deviasi yang telah diketahui dengan jalan
membandingkan harga
F hitung dengan
Ftabel, maka langkah
selanjutnya
adalah
menguji dengan taraf 1 % atau 5 % guna mengetahui diterima atau tidak hipotesis
yang diajukan dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Jika F hitung
> F tabel, maka tolak Ho (signifikan), yang artinya bahwa hipotesis yang diajukan diterima. Ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar.
2)
Jika F hitung < F tabel, maka terima Ho (non signifikan), yang artinya bahwa hipotesis yang diajukan ditolak. Ini berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar.
I.
Sistematika Penyusunan Skripsi
Untuk
memberikan arah yang lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami
skripsi ini, penulisan ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Bagian
Muka
Pada
bagian ini terdiri dari halaman-halaman yaitu: halaman judul, halaman nota
pembimbing, halaman pengesahan, abstrak, pernyataan keaslian skripsi, halaman
motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, pedoman tranliterasi
Arab-Latin, daftar isi dan halaman daftar tabel.
2. Bagian
Isi, memuat:
Pada bagian terdiri dari beberapa
bab, yaitu : Bab Satu Pendahuluan. Bab ini memuat latar belakang masalah,
Alasan pemilihan Judul, telaah Pustaka, Rumusan Masalah, Penegasan
Istilah, tujuan dan kegunaan penelitian,
Hipotesis, metode penelitian, sistematika penyusunan skripsi.
Bab dua, berisi tentang landasan teori tentang motivasi belajar dan
prestasi belajar siswa. menjelaskan Motivasi Belajar, Pengertian Motivasi
Belajar, Macam-macam Motivasi Belajar, Fungsi Motivasi Belajar, Cara
Menumbuhkan Motivasi Belajar, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar,
Indikator-indikator Motivasi Belajar, Prestasi Belajar Siswa, Pengertian
Prestasi Belajar, Aspek-aspek dalam Prestasi Belajar, Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Prestasi Belajar, Prestasi Belajar Fiqih, Hubungan Motivasi
Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa
Bab tiga
berisi Data Motivasi Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas Iii Pada Mapel
Fiqih Di Mi Anwarul Mursyidin Cabean Bulu Rembang Tahun Peajaran 2013/2014.
Gambaran Umum MI Anwarul Mursyidin, Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa
pada Mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyidin Cabean Bulu Rembang, Data Prestasi
Belajar Siswa pada Mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyidin Cabean Bulu
Rembang.
Bab empat,
berisi Analisis Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas
III Mapel Fiqih Di Mi Anwarul Mursyidin
Cabean Bulu Rembang, Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa pada
Mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyidin Cabean Bulu Rembang, Analisis Prestasi
Belajar Pada Mapel Fiqih Siswa MI Anwarul Mursyidin Cabean Bulu Rembang,
Analisis Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas III
pada Mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyidin Cabean Bulu Rembang Tahun Pelajaran
2013/2014.
Bab lima,
merupakan bab penutup. Berisi kesimpulan secara umum dari uraian yang terdahulu
kemudian dilanjutkan dengan saran dan Kata penutup.
3. Bagian
Akhir
Pada
bagian akhir berisi : daftar pustaka, lampiran-lampiran, daftar riwayat hidup
penulis
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D,
Cet ke 5, Bandung: Alfabeta , 2009, h. 96