Pages

Kamis, 30 April 2015

Makalah Sejarah Kebudayaan Islam

Allah

I.  Keperwiraan Nabi Muhammad Saw.
a.      Perang Badar
·         Untuk membangkitkan motivasi peserta didik guru mengajak peserta didik menyanyikan lagu bersama-sama.
·         Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif   tentang pesan/informasi yang dapat ditangkap dari lagu yang mereka nyanyikan.
·         Guru memberi penguatan terhadap pendapat peserta didik dan mengaitkan dengan materi pelajaran.
·         Guru menanyakan kepada peserta didik tentang  informasi yang akan dipelajari.
·         Guru meminta peserta didik membaca dengan teliti bacaan dalam buku ajar  untuk menggali informasi yang dibutuhkan. Di dalam bacaan terdapat beberapa pertanyaan dan gambar untuk membantu peserta didik dalam memahami isi bacaan.
·         Guru meminta peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum dipahami.
·         Guru meminta peserta didik lainnya untuk menjawab pertanyaan temannya.
·         Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap jawaban peserta didik.
·         Guru meminta peserta didik untuk menceritakan kembali keperwiraan Rasulullah dalam perang Badar dan menuliskan ceritanya pada LK nya.

II.   KI-1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang  dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya, serta cinta tanah air.
 


    KD-1 : Menghayati keperwiraan Nabi Muhammad Saw. dalam mempertahankan Kota     Madinah dari serangan kafir Quraisy.
      KD-2  : Menceritakan  keperwiraan Nabi. Muhammad Saw. dalam mempertahankan  Kota Madinah dari serangan kafir Quraisy
.



III.  ANALISIS MATERI
§   Perang Badar terjadi tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijrah bertepatan 8 Januari 623 Masehi.
§   Perang ini terjadi di desa Badar. Sebuah desa yang  terletak antara Mekah dan Madinah.
§   Perang Badar merupakan perang pertama yang terjadi antara kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy.
§   Pasukan Rasulullah menghadapi musuh dengan gagah berani, mereka tidak gentar meskipun jumlah mereka 1:3. Kaum muslimin hanya berjumlah 314  orang, sedangkan kafir Quraisy berjumlah 1.000.
§   Perang Badar dimenangkan oleh pasukan Rasulullah.
§   Strategi Rasulullah dalam perang Badar adalah dengan menguasai penampungan air.  
§   Dari kaum muslim di pimpin oleh komandan Muhammad Hamzah Ali, dan dari kaum Quraisy di pimpin oleh Abu Jahal.
§   korban tewas dari kaum muslim 14 orang, dari pihak quraisy berjumlah 50-70 orang dan tertawan sejumlah 43-70 orang

§    

Makalah Metodologi Kuantitatif

Kerasnya Skripsi Bikin Pusing


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Perhatian dari orang tua sangat membantu anak dalam peningkatan belajar di rumah maupun di sekolah, juga bermanfaat bagi perkembangan psikologis anak. Perhatian orang tua dapat berwujud tersedianya sarana dan prasarana belajar yang menjadikan anak lebih bersemangat dalam manjalankan aktivitas belajarnya. Selain itu menegur anak jika melakukan hal-hal yang kurang baik (melanggar norma-norma yang berlaku), dengan disertai suatu arahan dan bimbingan kepada anak, sehingga anak menjadi baik kembali.
Motivasi orang tua adalah dorongan terhadap anak-anaknya bagaimana supaya lebih bersemangat dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Motivasi yang kuat membuat anak sanggup ekstra keras untuk mencaFiqih sesuatu.  Motivasi  dapat  berupa  pujian   atau  hadiah,  manakala anak dapat meraih apa yang diinginkannya. Hadiah dan pujian diberikan anak untuk menambah semangat dalam belajarnya. Kita dapat melihat fenomena yang ada di masyarakat, orang tua yang berjanji akan membelikan sepatu roda kalau mendapatkan rangking I. Dengan adanya janji itu anak menjadi lebih bersemangat lagi dalam belajarnya
Belajar bagi manusia merupakan suatu hal yang sangat penting, karena dengan belajar kemajuan dapat tercapai fiqih. Dan karena belajar pula, manusia dapat menghadapi berbagai masalah dan tantangan hidup. Dalam al-Quran banyak ayat yang isinya mewajibkan kaum muslimin untuk menuntut ilmu pengetahuan. Perintah ini digambarkan dengan berbagai perumpamaan dalam al-Quran tentang ciptaan Allah SWT yang ada dilangit dan yang ada di bumi. Banyak juga yang menyatakan  bahwa  manusia  wajib  menjunjung  dan  senantiasa  mendo’akan kepada orang yang telah memberi pendidikan. Dalam hal ini dijelaskan pula dalam QS. Al-Isra ayat 24:
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا (٢٤)
 “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan  ucapkanlah:  wahai  Tuhanku kasihilamereka  keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.(Q.S. al- Isra’/17: 24).[1]

Demikian tinggi kedudukan ilmu pengetahuan, maka sangat logis apabila banyak perintah mencari dan memberikan ilmu pengetahuan, terutama ilmu agama. Orang yang mencari ilmu, dia telah lepas dari kewajiban menuntut ilmu, dan orang yang mau memberikan ilmu pengetahuan, terutama ilmu agama, berarti ia telah bebas dari ancaman bagi orang yang menyembunyikan ilmu.[2]
Pendidikan adalah kebutuhan hidup setiap manusia karena disadari bahwa tidak ada satu orang pun yang dilahirkan membawa ilmu (kepandaian). Dalam Undang- undang tentang Sistem Pendidikan Nasional mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secaraktif  mengembangkan potensi  dirinya untuk  kepribadian,  kecerdasan, akhlaq  mulia  serta  terampil yang diperlukan dirinya, masyarakat bangasa dan bernegara.[3]

Demikian pula pendidikan agama yang merupakan salah satu pendidikan yang sangat penting untuk diberikan di sekolah-sekolah, sebab pendidikan agama Islam ini sangat erat sekali kaitannya dengan pendidikan pada umumnya. Pendidikan agama Islam bertujuan untuk meningkatkan  ketaqwaan siswa terhadap Allah SWT, yang artinya menghayati dan mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari dengan  baik, di sisi lain pendidikan  Islam mempunyai tujuan yang sejalan dengan misi Islam yaitu mempertinggi nilai-nilai akhlak sehingga mencapai fiqih tingkat akhlakul karimah. Dan sebagai faktor kunci dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang menurut pandangan Islam berfungsi menyiapkan manusia-manusia yang mampu menata kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.[4]
Berdasarkan pernyataan tersebut, menunjukkan betapa pentingnya ilmu pengetahuan sehingga semua orang wajib untuk menuntutnya. Untuk itu seorang peserta didik harus mempunyai motivasi untuk belajar. Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasi yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar.[5]
Ketika motivasi sudah berkembang pada diri siswa maka sewaktu-waktu dapat diaktifkan untuk mendorong terwujudnya suatu tujuan. Motif yang sedang aktif, kekuatannya dapat meningkat sampai fiqih pada taraf yang sangat tinggi. Seringkali dijumpai fiqih di sekolah ada siswa yang motivasinya rendah atau tinggi, ada siswa yang sangat bersemangat melaksanakan suatu kegiatan atau sebaliknya ada yang semangatnya rendah atau kendur. Semuanya itu menggambarkan kuat lemahnya motivasi belajar yang dimiliki masing-masing siswa.
Kuat atau lemahnya motivasi belajar pada diri siswa dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan  faktor ekstrinsik faktor-faktor tersebut  dalam  banyak  hal sering berkaitan dan  saling mempengaruhi satu  sama lainnya. Seperti halnya faktor intrinsik yaitu munculnya dorongan karena dari dalam diri siswa, faktor intrinsik tersebut dipengaruhi oleh minat atau kemauan, sikap, alasan atau dorongan, tujuan, hasrat atau tekad, dan aktivitas.
Sedangkan faktor ekstrinsik yaitu munculnya dorongan karena dari luar diri siswa. faktor ekstrinsik ini dipengaruhi oleh guru, teman, orang tua dan keluarga, lingkungan masyarakat, serta fasilitas belajar.
Oleh karena itu, orang tua sebagai orang pertama yang dekat dengan anak diharapkan dapat memberikan motivasi dalam belajar misalnya, memberi bimbingan dalam belajar, membantu anak dalam kesulitan belajar, ruang belajar, buku pelajaran, buku tulis dan lain sebagainya.   Karena tidak dapat dipungkiri bahwa motivasi belajar  yang diberikan orang tua  kepada  seorang anak  akan menentukan keberhasilannya dalam belajar. Demikian juga kepada seorang guru yang dekat dengan siswa pada waktu di sekolahan memberikan motivasi belajar kepada siswa agar siswa bisa belajar dengan giat dan tekun dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Dalam literatur yang lain diterangkan, belajar merupakan suatu rangkaian proses kegiatan respons yang terjadi dalam suatu rangkaian belajar mengajar yang berakhir pada terjadinya tingkah laku, baik jasmaniah maupun rohaniah akibat pengalaman atau pengetahuan yang diperoleh.
Oleh   karena   itu   di   dalam   memberikan   nilai   sebagai   tolok   ukur keberhasilan  siswa,  hendaknya  menyangkut  tiga  aspek  yaitu  aspek  kognitif, afektif dan psikomotorik. Sehingga hasilnya merupakan perwujudan prestasi yang sebenarnya. Karena prestasi yang sebenarnya adalah mengandung kompleksitas yang menyangkut berbagai macam pola tingkah laku sebagai hasil dari belajar.
Kata  prestasi  banyak  digunakan dalam  berbagai  bidang  dan  kegiatan, misalnya  dalam  kesenian,  olahraga,  pendidikan  begitu  juga  belajar.  Prestasi berarti hasil yang telah dicapai fiqih (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Pendidikan Agama Islam merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SLTA bahkan juga di perguruan tinggi. Ada banyak alasan tentang siswa belajar Pendidikan Agama Islam.
Sebagian besar siswa menyatakan bahwa pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah pelajaran yang menyebalkan karena ada tulisan arab dan membuat pusing saja  karena  mereka  tidak  dapat  melihat  apakah  sesungguhnya makna pelajaran Pendidikan Agama Islam tersebut bagi kehidupannya. Dan biasanya mereka yang kurang berminat dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam tersebut karena kurang nya motivasi dari guru atau orang tua dalam menunjang proses belajar mengajar khususnya di mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Belajar mata pelajaran fiqih akan berhasil dan berguna bila peserta didik itu setiap hari diberi motivasi yang cukup untuk siswa. Dengan motivasi yang di berikan maka hasil yang dicapai fiqih siswa akan memuaskan dan begitu sebaliknya jika siswa tidak diberi semangat atau motivasi maka hasil yang dicapai fiqih tidak memuaskan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti masalah tersebut pada penelitian kuantitatif dengan judul: “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas III Mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyidin Tahun Pelajaran 2014/2015 ”.

B.       Alasan Pemilhan Judul
Pendidikan yang telah diberikan oleh orang tua kepada anaknya tidak selamanya berjalan mulus, tetapi kadangkala anak tidak melaksanakan apa yang kita inginkan, malah sebaliknya anak melakukan apa yang kita larang (melakukan pelanggaran). Pelanggaran itu jangan dibiarkan begitu saja, sehingga anak tidak merasa bersalah dan akan mengulangi pelanggaran itu sebagai suatu kebiasaan. Begitu pula pelanggaran itu jangan dijadikan sebagai suatu momok yang sangat menakutkan, sehingga ketika melakukan kesalahan akan merasa sangat ketakutan. Pelanggaran yang dilakukan anak, anggaplah sebagai suatu kesalahan yang wajar yang dilakukan oleh manusia pada umumnya, karena pelanggaran itu merupakan hal yang wajar bagi manusia khususnya bagi anak-anak. Agar tidak terjadi   pelanggaran itu di butuhkan sebuah nasehat yang dapat  menyadarkan anak.  “Nasehat saja tidaklah  cukup  bila tidak dibarengi teladan dan perantara yang menunjukkan teladan itu diikuti dan diteladani.”[6] Orang tua yang bijaksana akan memberikan nasehat kepada anak-anaknya dengan halus, lembut tetapi berbekas, sehingga anak akan kembali baik dan tetap berakhlak mulia.[7]
Perhatian dan motivasi orang tua sangat bermanfaat bagi berlangsungnya kegiatan belajar anak. Karena motivasi dari orang tua sangat penting dan dapat memberikan support yang sangat istimewa, hingga menjadi suatu hal yang sangat penting bagi anak.
Dengan adanya perhatian dan motivasi, anak akan terdorong untuk lebih semangat dalam belajar. Orang tua yang mampu memberikan perhatian dan motivasi terhadap anak-anaknya akan berakibat baik pada hasil yang akan dicaFiqih anak dalam belajar, khususnya pada anak yang menuntut ilmu.

C.      Telaah Pustaka
Dalam penelitian ini penggunaan beberapa pustaka sebagai acuan dalam penulisan skripsi. Beberapa pustaka tersebut adalah:
Pertama skripsi yang ditulis oleh Bukhori. 073111617. Pengaruh motivasi orang tua terhadap prestasi belajar Al quran Hadits siswa kelas V MI Al Khoiriyah 2 semarang tahun pelajaran 2008-2009.[8] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi orang tua terhadap prestasi belajar al-quran hadits siswa Madrasah Ibtidaiyah. Metode penelitian ini adalah kuantitatif lapangan. Sedang data yang diperoleh melalui teknik observasi, angket, interview dan dokumentasi. Hasianalisis dengan menggunakan rumus persentase diperoleh hasil bahwa motivasi orang tua dalam kategori baik dengan persentase 57,14%, sedangkan  prestasi  belajar  Al-Quran hadits  siswa  kelas V A dalam kategori sedang dengan persentase 33,33%. Sedangkan analisa dengan rumus korelasi product moment diperoleh hasil -0,038 dan ini kurang dari nilai r table product moment pada taraf signifikan 5% (-0,038 < 0,433) maupun pada taraf signifikan 1% (-0,038 < 0,549) terhadap korelasi yang negative dan tidak signifikan antara pengaruh motivasi orang tua terhadap prestasi belajar al-quran hadits siswa kelas V A MI Al-khoiriyyah 2 Semarang tahun pelajaran 2008-2009. Dalam skripsi menunjukkan bahwa motivasi orang tua mempunyai pengruh positif terhadap prestasi belajar Al Quran Hadits di MI Al Khoiriyah 2 Semarang dan skripsi ini menunjukkan hasil yang signifikan.
Kedua,  skripsi  yang  ditulis  oleh  Barkah.  073111419.  Pengaruh  perhatian orang  tua  terhadap  prestasi  belajar  peserta  didik  kelas  IX  MTsN Triwarno Kutowinangun Kebumen tahun 2008-2009.[9] Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistic product moment. Dan dengan memperhatikan besarnya nilai r hasil observasi (yaitu = 0,440) berarti variable X danvariabel Y terdapat korelasi yang cukup/ sedang. Dengan langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai r observasi dengan nilai r pada table. Dengan sampel 40 responden diperoleh 0,440 > 0,312 pada taraf signifikan 5 % maka ro>rt berarti signifikan dan 0,440 pada taraf signifikan 1 % yaitu rt 0,403. Nilai observasi lebih besar dari nilai r table pada taraf signifikan 0,440 > 0,403. Maka ro > rt  berarti signifikan Dalam skripsi menunjukkan bahwa perhatian orantua  mempunyai  pengaruh  positif  terhadap  prestasi  belajar  di  MTsN Triwarno  Kutowinangun  Kebumen  dan  skripsi  ini  menunjukkan  hasil  yang signifikan.
Dari kedua penelitian di atas, Penulis melihat belum ada yang mengkaji penelitian yang penulis kaji yaitu: Pengaruh motivasi terhadap prestasi siswa kelas III dalam proses pembelajaran Fiqih di MI Anwarul Mursyidin Tahun Pelajaran 2013/2014”

D.      Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.            Bagaimanakah  motivasi  belajar siswa  pada Mapel Fiqih di  MI Anwarul Mursyidin Tahun Pelajaran 2014/2015 ?
2.            Bagaimanakah prestasi belajar siswa pada Mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyidin Tahun Pelajaran 2014/2015 ?
3.            Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada Mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyidin Tahun Pelajaran 2014/2015?



E.       Penegasan Istilah
Untuk memperjelas pengertian dan pemahaman serta untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam pembahasan skripsi ini, maka penulis pertegas istilah– istilah  yang  dianggap perlu.
1.    Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (benda, orang) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.[10] Yang dimaksud adalah pengaruh perhatian dan motivasi orang tua.
2.        Motivasi
 Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.[11] Motivasi disini merupakan motivasi orang tua kepada anak-anaknya dalam proses belajar sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
3.        Prestasi
Prestasi belajar bisa disebut juga Natijah al dars (prestasi belajar) bermakna hasil belajar.[12]

F.       Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai Fiqih dalam penelitian ini untuk mengetahui :
1.        Untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada Mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyidin
2.        Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada Mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyidin Cabean Lambangan Kulon Rembang
3.        Untuk  mengetahui  adakah  pengaruh  motivasi  belajar  siswa  terhadap prestasi belajar pada Mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyidin Cabean Lambangan Kulon Rembang
Manfaat Penelitian
1.        Secara teoritis
a.         Sebagai bentuk sumbangan informasi untuk pengelolaan madrasah agar dapat mempertahankan prestasi siswa.
b.        Memberikan pengetahuan tentang seberapa besar pengaruh motivasi terhadap prestasi siswa madrasah.
2.      Secara Praktis
a.       Bagi Siswa : Dapat  memberikan  masukan  yang  nyata  dalam  meningkatkan  motivasi belajar.
b.      Bagi Guru:Hasil penelitian dapat berguna sebagai bahan masukan instansi setempat sekaligus bahan pemecah masalah yang dihadapi terkait dengan penelitian.
c.       Bagi lembaga : Memberika masuka yan pentin bag gur aga mereka   dapat memberikan motivasi kepada siswa selama KBM berlangsung.

G.      Rumusan Hipotesis
Pengertian Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono[13], hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif hipotesis tidak dirumuskan, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji dengan pendekatan kuantitatif.
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :
1.         Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki samFiqih dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.
2.        Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
3.        Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan-
Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya.
4.        Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.
Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran.
Dengan pendapat diatas, dapat penulis ambil pengertian bahwa dugaan yang diajukan penulis merupakan suatu kemungkinan dimana kemungkinan tersebut bisa benar juga bisa salah.
Adapun hipotesa yang penulis ajukan adalah : Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa, artinya semakin siswa mempunyai motivasi dalam belajar maka semakin baik pula prestasi belajar siswa.

H.      Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan  menganalisis  data  yang  dikembangkan  untuk  memperolepengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya.
Ditinja dar objeknya,   penelitia yan dilakuka penuli termasuk jenis penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan penelitian  diperoleh  dari  lapangan.  Adapun  penelitian  ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena data-data yang penulis peroleh di lapangan harus diolah menggunakan rumus statistik, agar variabel pengaruh dalam penelitian ini dapat diketahui korelasinya dengan variabel terpengaruh. Selain data yang  berupa  angka,  dalam  penelitian  kuantitatif  juga  ada  data  yang  berupa informasi kualitatif.[14]
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik analisis Regresi. Teknik analisis regresi ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi antara variable (ubahan) kriterium dan predictor.[15]

2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian, sedangkan sampel adalah wakil atau sebagian yang diteliti.”[16] Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas III MI Anwarul Mursyidin Desa Cabean Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang yang berjumlah 42 siswa.
Berdasarkan pendapat Dr. Suharsimi Arikunto, yaitu apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan  penelitian  populasi.  Selanjutnya  kalau  subyeknya   lebih  besar bisa  diambil antara 10 - 15 % atau 20 - 25 % atau lebih.[17] Sehingga  penelitiannya disebut penelitian sampling.
3. Variabel dan Indikator
Variabel dapat diartikan sebagai “obyek pengamatan atau fenomena yang diteliti “.[18]  Atau variabel adalah “ obyek penelitian yang bervariasi”.[19] Dalam  penelitian  ada  dua variabel sebagai obyek pengamatan, yaitu :
a)    Variabel pengaruh adalah motivasi belajar dengan indikator sebagai berikut :
1)   Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2)   Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3)   Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4)   Adanya penghargaan dalam belajar
b)   Variabel terpengaruh adalah prestasi siswa dengan indikator nilai raport semester Genap TahunPelajaran 2013/2014.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Metode Angket
Angket  adalah  sejumlah  pertanyaan  tertulis  yang  digunakan  untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi/ hal-hal yang diketahui.[20] Teknik ini bertujuan untuk memperolah data mengenai motivasi  da penulis  aka memberikan  angket  tertutup,  ha ini   untuk memudahkan responden dalam memberikan jawaban.
b. Metode Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.[21]
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengambilan data dengan jalan pengambilan keterangan secara tertulis tentang inventarisasi, catatan, transkrip nilai, nilai raport, notulen rapat, agenda dan sebagainya.[22] Metode ini penulis gunakan untuk menggali data yang bersifat dokumenter yang berhubungan dengan variabel penelitian yang tersimpan dalam dokumen, absensi siswa, dan data- data tentang sekolah tersebut.
d. Metode Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
1)   Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
2)   Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.[23]

5. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul lengkap, selanjutnya data tersebut diuji kebenarannya menggunakan rumus statistik, dengan tahapan analisis di bawah ini :
a.      Analisis Pendahuluan
Tahap  pendahuluaini  data  yang  terkumpul  disusun  dalam  tabel distribusi frekuensi dari variabel-variabel penelitian. Selanjutnya peneliti membuat kesimpulan deskriptif berdasarkan hasil dari tabel distribusi frekuensi tentang Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyiidin Semester Gasal Tahun Pelajaran 2013/2014.  Penilaian  jawaban  angket  Variabel  X  (motivasi  belajar)  dan Variabel Y (prestasi belajar) Menggunakan Skala Likert, jawaban setiap item instrumen  yang  menggunakan  skala  Likert  mempunyai  gradasi  dari  sangat positif sampai Fiqih sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:
a.   Selalu
b.  Sering
c.   kadang-kadang
d.   tidak pernah.[24]

Tabel 1
Penilaian data motivasi belajar menggunakan Skala Likert


Penilaian/Skor:
BUTIR PERNYATAAN
Positif
Negatif
Selalu diberi skor
4
1
Sering diberi skor
3
2
Kadang-kadang diberi skor
2
3

Tidak Pernah diberi skor

1
4

b.      Analisis Uji Hipotesis

Pada tahap analisis ini, yaitu analisis untuk menguji hipotesis yang diajukan menggunakan rumus statistik. Analisis ini merupakan kelanjutan dari analisis Uji normalitas. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis korelasional dan teknik  analisis  uji  hipotesisnymenggunakan  analisis  Regresi  satu  prediktor dengan rumus statistik sebagai berikut:
a.       Mencari hubungan antara dua variabel dengan menggunakan rumus Korelasi product moment.
b.      Mencari persamaan garis regresi
c.       Uji Signifikansi
d.      Mencari Koefisien Determinasi
3. Analisis Lanjut
Kemudian peneliti  membuat interpretasi dari  hasil  analisis  regreslinier sederhana ini dengan skor deviasi yang telah diketahui dengan jalan membandingkan harga  F hitung     dengan  Ftabel maka  langkah  selanjutnya  adalah menguji dengan taraf 1 % atau 5 % guna mengetahui diterima atau tidak hipotesis yang diajukan dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Jika F hitung > F tabel, maka tolak Ho (signifikan), yang artinya bahwa hipotesis yang diajukan diterima. Ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar.
2) Jika F hitung < F tabel, maka terima Ho (non signifikan), yang artinya bahwa hipotesis yang diajukan ditolak. Ini berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar.

I.         Sistematika Penyusunan Skripsi
Untuk memberikan arah yang lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami skripsi ini, penulisan ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Bagian Muka
Pada bagian ini terdiri dari halaman-halaman yaitu: halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, abstrak, pernyataan keaslian skripsi, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, pedoman tranliterasi Arab-Latin, daftar isi dan halaman daftar tabel.
2. Bagian Isi, memuat:
Pada bagian terdiri dari beberapa bab, yaitu : Bab Satu Pendahuluan. Bab ini memuat latar belakang masalah, Alasan pemilihan Judul, telaah Pustaka, Rumusan Masalah, Penegasan Istilah,  tujuan dan kegunaan penelitian, Hipotesis, metode penelitian, sistematika penyusunan skripsi.
Bab dua, berisi tentang landasan teori tentang motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. menjelaskan Motivasi Belajar, Pengertian Motivasi Belajar, Macam-macam Motivasi Belajar, Fungsi Motivasi Belajar, Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar, Indikator-indikator Motivasi Belajar, Prestasi Belajar Siswa, Pengertian Prestasi Belajar, Aspek-aspek dalam Prestasi Belajar, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar, Prestasi Belajar Fiqih, Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa
Bab tiga berisi Data Motivasi Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas Iii Pada Mapel Fiqih Di Mi Anwarul Mursyidin Cabean Bulu Rembang Tahun Peajaran 2013/2014. Gambaran Umum MI Anwarul Mursyidin, Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa pada Mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyidin Cabean Bulu Rembang, Data Prestasi Belajar Siswa pada Mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyidin Cabean Bulu Rembang. 
Bab empat, berisi Analisis Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas III Mapel Fiqih Di Mi Anwarul Mursyidin  Cabean Bulu Rembang, Analisis Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa pada Mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyidin Cabean Bulu Rembang, Analisis Prestasi Belajar Pada Mapel Fiqih Siswa MI Anwarul Mursyidin Cabean Bulu Rembang, Analisis Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas III pada Mapel Fiqih di MI Anwarul Mursyidin Cabean Bulu Rembang Tahun Pelajaran 2013/2014.
Bab lima, merupakan bab penutup. Berisi kesimpulan secara umum dari uraian yang terdahulu kemudian dilanjutkan dengan saran dan Kata penutup.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir berisi : daftar pustaka, lampiran-lampiran, daftar riwayat hidup penulis






[1] Departemen agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, CV.Karya Utama Surabaya, 2005, h. 387
[2] Muntholi’ah, Konsep Diri Positif Penunjaang Prestasi PAI, Semarang: Yayasan al Qalam, 2002, h xix - xx
[3] Undang- undang   Republik Indonesia. No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional ( Sisdiknas), Pasal 1 Ayat 1,Jakarta: Sinar Grafika,2003,h.1
[4] Jalaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994, h. 38
[5] Baharuddin dan Esa nur wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010, h. 22
[6] Muhammad Quthb, Sistem Pendidikan Islam, Percetakan Offset,   Bandung, 1984, h. 334
[7] Ibid, h. 335
[8] Bukhori, Pengaruh Motivasi Orang tua Terhadap Prestasi Belajar al-Quran Hadits Siswa Kelas V A MI Al-Khoiriyyah 2 Semarang. (skripsi) Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,2009
[9] Barkah, Pengaruh Perhatian Orang tua Terhadap Prestasi Belajar peserta didik kelas IX MTsN Triwarno Kutowinangun Kebumen Tahun 2008-2009. Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,2009
[10] Anton M. Moeliono dkk,  Kamus Besar Bahasia Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990, h. 664
[11] Noehi Nasution, Psikologi Pendidikan, Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Jakarta, 1991, h. 9
[12] Ahmad Warson Munawir, Kamus Arab – Indonesia Al Munawir, Pesantren Al Munawir, Yogyakarta, 1984, h. 1479
[13] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Cet ke 5, Bandung: Alfabeta , 2009, h. 96
[14] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 12
[15] Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, Yogyakarta: Andi Offset, 2004, h.1
[16] Suharsimi Arikunto, Opcit, h. 115-117
[17] Ibid, h. 120
[18] Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 1996, h. 156
[19] Husaini Usman,dan Purnomo Setiady Akbar, M.Pd, Metodologi Penelitian Sosial, Bumi Aksara, Jakarta, 1996, h. 47
[20] Ibid. h. 116
[21] http://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/
[22] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian dan Pendekatan Praktek, Edisi Revisi IV, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 158.
[23] http://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/
[24] Anas Sujiono, Pengantar Statistik Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1996) h 207