Pages

Selasa, 05 Mei 2015

Contoh RPP

KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
URAIAN MATERI
3.  Memahami dan menerapkan pengetahuan ( faktual, konseptual, dan prosedural ) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
3.6 Memahami makna iman kepada hari Akhir berdasarkan pengamatan terhadap dirinya, alam sekitar, dan makhluk cip-taannya.
3.6.1 Mampu menjelaskan pengertian beriman pada hari Akhir.
3.6.2 Dapat menunjukkan bukti/dalil kebenaran akan terjadinya hari Akhir.
3.6.3 Mampu menjelaskan berbagai tanda dan peristiwa yang berhubungan dengan hari Akhir.
3.6.4  Mampu menjelaskan macam-macam alam ghaib yang berhubungan dengan hari Akhir.
3.6.5  Dapat menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari Akhir.
1. Pengertian Hari Akhir
    Iman kepada  hari akhir atau hari kiamat adalah meyakini adanya kehidupan yang kekal abadi setelah hancurnya alam semesta ini dan manusia akan mendapat balasan yang seadil-adilnya tentang amal yang telah dilakukan sewaktu di dunia.Tentang kapan datangnya hari kiamat, tidak ada yang dapat mengetahuinya termasuk Nabi dan Rasul kecuali hanyalah Allah swt.   Hari akhir sama dengan hari kiamat. Para Ulama’ membagi kiamat menjadi dua macam, yaitu kiamat sugra dan kiamat kubra.
a.       Kiamat Sugra, adalah kiamat kecil, yaitu rusaknya sebagian makhluk, misalnya kematian dan terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir dan sebagainya. 
b.      Kiamat Kubra, adalah kiamat besar Adalah hancurnya alam semesta dengan segala isinya secara serempak, atau berakhirnya seluruh kehidupan makhluk alam ini secara serempak.
 Kapan terjadinya hari kiamat hanya Allah yang tahu, tidak ada satu makhlukpun yang dapat mengetahui secara pasti kapan kiamat terjadi (QS. Thoha : 15)
2.   Akal sehat manusia mestinya dapat meyakini dan menerima adanya kehancuran alam semesta karena hal tersebut pasti terjadi. Kehancuran total meliputi seluruh isi ala mini bukanlah hal yang mustahil. Para ilmuan dan saintis telah bersepakat bahwa sesuatu yang baru (makhluk), pasti ada awalnya dan menuju ke batas akhirnya, dan pada saatitulah terjadi kehancuran.
Allah SWT. berfirman :
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ (26) وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَام ِ
      Artinya: Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS. Ar-Rahman : 26-27)
Pada saat terjadinya kiamat semua makhluk yang berwujud dan yang tidak berwujud, yang bernyawa dan yang tidak, semuanya akan hancur luluh akibat dari maha dahsyatnya goncangan bumi. Semua isi perut bumi dan yang tinggal di permukaannya dimuntahkan, sehingga hancr berantakan. Manusia menjadi kebingungan, panic dan ketakutan sambil saling bertanya satu sama lain, mengapa bumi menjadi begini.
Perhatkan Firman Allah SWT.:
إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا
وَأَخْرَجَتِ ٱلْأَرْضُ أَثْقَالَهَا
وَقَالَ ٱلْإِنسَٰنُ مَا لَهَا
يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا
بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا
           Artinya: “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, Dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?", Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, Karena Sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.” (QS. Az-Zalzalah : 1 – 5) Mengenai kapan datangnya hari kiamat? Adalah tidak ada yang tahu. Akan tetapi, allah dan Rasul-Nya member “rambu-rambu” berupa aneka ragam ciri atau tanda yang menujukkan bahwa hari kiamat sudah dekat.
3. Adapun tanda-tanda da ciri-ciri akan datangnya hari kiamat adalah :
1.      Dunia semakin kacau balau, terjadi pembunuhan di mana-mana. Saking kacaunya, bahkan kejadian Saling bunuh bisa terjadi antara orang-orang terdekat. Nabi Bersabda, “belum akan datang kiamat sehingga seseorang membunuh tetangganya, saudaranya, dan ayahnya.” (HR. Bukhari)
2.      Tidak ada lagi orang-orang yang menyebut nama Allah. Satu cirri disebutkan lagi oleh Rasulullah SAW. “tidak akan Kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang yang menyebut, ‘Allah, Allah.’” (HR. Muslim).
3.      Banyak perbutan keji dan mesum (bahkan penguasa pun merestuinya), orang jujur dituduh khianat, dan orang yang suka berkhianat malah diberi amanat. Tanda-tanda Kiamat tersebut disebutkan oleh Nabi dalam hadis yang diriwayatkan al-Hakim. “demi Dia yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya. Tiada tiba Kiamat, melainkan telah merata dan merajalela dengan terang-terangan segala perbuatan mesum dan keji, pemutusan hubungan kekeluargaan, bersikap buruk dengan tetangga, orang yang jujur dituduh khianat, dan orng yang berkhianat diberi amanat.”
4.      Banyak orang bersaing dalam membangun rumah-rumah dan gedung yang megah. Nabi Bersabda, “ belum akan datang Kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dengan bangunan-bangunan yang megah.” (HR. Bukhari)
5.      Banyak orang memilih bunuh diri karena tidak kuasa menanggung beban hidup yang terlalu berat. Rasulullah Bersabda : “belum terjadi kiamat sebelum ada seseorang yang melewati kuburan lantas berkata, ‘alangkah baiknya sekiranya aku ditempat ini.’”
6.      Muncul binatang yang dapat berbicara dengan manusia. Tanda ini pun kita ketahui dari firman Allah SWT.
          Artinya: “Dan apabila Perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami (QS. An-Naml : 82)
7.      Bulan terbelah. Allah menggambarkan tanda yang satu ini dalam Q.S. al-Qamar : 1 :


           Artinya : “Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. (Q.S.       al-Qamar : 1)
8.        Matahari terbit dari arah barat. Diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim, menyebutkan satu tanda lagi “belum akan tiba kiamat melainkan matahari tebit dari sebelah barat, maka seluruh manusiaakan binasa. Jika terbit dari barat, seluruh manusia akan beriman. Pada saat itu iman seseorang tidak lagi bermanfaat bagi dirinya, jika tidak beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakandalam masa imannya”.
4.     Allah telah menciptakan beberapa alam yang dilalui oleh makhluk-Nya terutama manusia, manusia telah menempati tiga alam, yaitu alam azali, alam rahim, dan alam dunia. Alam azali ialah tempat di mana ruh yang telah diciptakan Allah SWT. bertempat tinggal sebelum bergabung dengan jasad. Alam rahim ialah tempat di mana cikal bakal manusia berupa janin atau bayi bertempat tinggal selama lebih kurang Sembilan bulan. Alam dunia ialah merupakan tempat manusia hidup setelah dilahirkan dari alam rahim.
Sesuai dengan kehendak Allah SWT. alam dunia ini akan hancur luluh yang disebut dengan kiamat atau hari akhir.setelah hari akhir bui menjadi hancur, semua makhluk akan mati, maka alam pun diganti dengan beberapa alam baru yang disebut alam gaib yaitu; alam barzah/kubur, alam akhirt/mahsyar, alam hisab, mizan, surge dan neraka.
Berikut ini penjelasan tentang beberap ala gaib yang berhubungan dengan hari akhir, yaitu:

A.    Alam Barzah
          Barzah artinya ”pembatas” atau “pemisah”, yaitu alam yang ada di antara alam dunia dengan alam akhirat. Kehidupan alam barzah bagaikan kehidupan transit di antara tempat berangkat dan tempat yang dituju.
          Alam barzah juga disebut sebagai alam kubur. Alam ini dihuni oleh umat manusia sesudah mati, sebelum datangnya hari akhir, sebagai tanda berakhirnya kehidupan dunia dan berawalnya kehidupan akhirat.di ala mini semua ruh orang yang sudah meninggal berkumpul menunggu pembangkitan (yaumul ba’ats) dan di ala mini juga manusia akan berlaku kenikmatan dan siksa kubur.
Bagi orang yang beriman dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya ketika di dunia, ia akan mendaptkan kenikmatan kubur. Sebaliknya, bagi orang yang tidak beriman, ia akan mendaptkan siksa yang amat pedih. Dalil tentang adanya alam kubur adalah Firman Allah dalam surat al-Mumtahanah ayat 13, yaitu:


Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa. (QS. Al-Mumtahanah : 13)
B.     Alam Mahsyar
Mahsyar artinya tempat berkumpul. Alam mahsyar ialah tempat berkumpulnya semua manusia setelah dibangkitkan dari kubur pada hari kiamat unuk menunggu pengadilan dari Allah SWT. Semua manusia akan dibangkitkan dari kubur kemudian akan dikumpulkan di sebuah tempat yang sangat luas, yang dinamakan padang mahsyar. Semua manusia tanpa kecuali akan dikumpulkan untuk menjalani pengadilan Allah, sehingga setiap manusia bakal bersiap-siap mempertanggungjawabkan amal masing-masing.
Di padang mahsyar semua orang sibuk dengan urunsannya masing-masing. Setiap orang tidak lagi peduli dengan orang lain, meskipun anak terhadap orang tua atau sebaliknya. Tidak ada lagi tolong-menolong atau saling membantu, untuk sekedar tegur sapa pun tidak bisa walau dengan sanak saudara atau keluarga. Allah SWT. berfirman:


Artinya: “Karib Kerabat dan anak-anakmu sekali-sekali tiada bermanfaat bagimu pada hari kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mumtahanah : 3)
C.     Hisab
Hisab artinya penghitungan”. Setelah manusia dibangkitkan dari alam kubur, lalu dikumpulkan di padang mahsyar, tahap berikutnya adalahpenghitungan amal manusia selama berada di dunia.setiap perbuatan, sikap perilaku, tindakan dan ucapan dihitung dan harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allas SWT.,dan pengadilan itu akan dipimpin oleh hakim tunggal, yaitu Allah SWT., sehingga tidak akan terjadi kedzaliman atau kecurangan di dalam memutuskan suatu perkara manusia.
Pada saat itu suasna sanagat mencekam dan menakutkan. Proses penerimaan catatan amal dilakukan dengan cara yang berbeda . ada yang menerima dengan tangan kanan, ada yang dengan tangan kiri, ada pula yang menerimanya dengan wajah yang riang dan ada pula yang menerimanya dengan wajah murung dan penuh kesedihan dan penyesalan. Allah berfirman :


             Artinya: “Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, Maka Dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, Dan Dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, Maka Dia akan berteriak: "Celakalah aku". Dan Dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Sesungguhnya Dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). (QS. Al-Insyiqaq : 7 – 12 )
D.    Mizan
               Mizan menurut bahasa berarti “ timbangan”. Menurut istilah mizan ialah timbangan untuk mengukur amal perbuatan manusia selama di dunia, antara amal yang baik dan yang jelek. Semua amal akan ditimbang tanpa kecuali baik yang terlihat maupun yang tidak. Hasil timbangan itulah yang akan menentukan nasib manusia di akhirat, bakal sengsara atau bahagia. Jika timbangan kebaikannya lebih berat dari keburukannya, maka kenikmatan surge akan menyambutnya. Namun, bagi timbangan amal jelek atau dosanya lebih berat, maka nyala api neraka siap melahapnya. Allah SWT. berfirman :


Artinya: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (QS. Al-Anbiya : 47).
E.     Surga
Surga adalah tempat yang penuh kesenangan dan kebahagiaan. Surga diperuntukan bagi orang-orang yang taat dan ikhlas beribadah kepada Allah SWT. kebahagiaan surga dan kenikmatannya tidak dapat ditandingi dengan kebahagiaan di dunia.
Setelah manusia ditimbang amalnya, mereka terbagi dua golongan yang disebut dengan Ashabul Yamin dan Ashabus Syimal. Ashabul Yamin artinya golongan kanan, yaitu orang-orang yang shaleh dan taat beribadah mereka mendpatkan keuntungan dengan masuk surga. Ashabus Syimal artinya golongan kiri, yaitu orang-orang yang ketika di dunia tidak melakukan ibadah kepada Allah, mereka akan dimasukan kedalam neraka.
Surga itu ada tujuh macam, yaitu :
a.       Jannatul Firdaus
b.       Janatun Na’im
c.       Janatu And
d.       Janatu Ma’wa
e.        Janatu Khulud
f.        Darur Qarar
g.       Darus Salam
F.     Neraka
   Neraka adalah suatu tempat yang ada di akhirat, yang penuh penderitaan dan tdiak menyenangkan diperuntukan bagi orang-orang kafir, orang yang tidak mau beribadah kepada Allah dan orang-orang yang durhaka kepada-Nya.
Gambaran orang-orang yang ditempatkan di neraka sangatlah menderita. Panasnya api neraka jauh lebih panas dari pada api yang ada di dunia. Allah SWT. berfirman :
           Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS.An-Nisa : 56)
Rasa sakit dan penderitaan di dalm neraka tidak ada bandingannya. Mereka merasakan sakit yang tiada henti dan tiada tara. Pedihnya siksa neraka dapat kita ketahui dari ayat-ayat Al-Qur’an. Perhatikan Firman Allah SWT. :


            Artinya : “Di hadapannya ada Jahannam dan Dia akan diberi minuman dengan air nanah, Diminumnnya air nanah itu dan hampir Dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi Dia tidak juga mati, dan dihadapannya masih ada azab yang berat.” (QS. Ibrahim : 16-17)
Allah SWT. menciptakan neraka sebanyak tujuh macam, yaitu sebagai berikut :
a. Neraka Jahanam
        b. Neraka Jahim
        c. Neraka Sa’ir
        d. Neraka Ladza
        e. Neraka Saqar
        f. Neraka Hawiyah
        g. Neraka Hutomah

5.    Sebagai muslim yang beriman, kita harus memiliki perilaku yang mencerminkan keimanan kita terhadp hari akhir, yang di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Perilaku kreatif
        2. Perilaku optimis dan penuh semangat juang
        3. Perilaku menghindari maksiat
        4. Perilaku ikhlas beramal, baik beribadah, bekerja maupun belajar
        5. Perilaku tawadu’ atau rendah hati





3.7  Memahami makna iman kepada Qadla dan Qadar ber-dasarkan pengamatan terhadap dirinya, alam sekitar dan makhluk ciptaan-Nya
3.7.1  Mampu menjelaskan pengertian Qadla dan Qadar serta pengertian beriman kepada qadla dan qadar
3.7.2  Dapat menunjukkan contoh peristiwa qadla dan qadar
3.7.3  Dapat mengidentifikasi dan menunjukkan bukti/dalil naqli dan Aqli tentang kebenaran adanya qadla dan qadar serta menghafalkannya
3.7.4  Mampu menjelaskan hubungan antara qadla dan qadar
3.7.5  Mampu menjelaskan pengertian dan contoh takdir mubrom dan muallaq
3.7.6  Dapat menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman pada qadla dan qadar
3.7.7  Meyakini qadla dan qadar Allah, serta fungsi beriman kepada qadla dan qadar

1. Pengertian Iman Kepada Qada dan Qadar
    Kali ini kita akan membahas Pengertian Qadadan Qadar, Iman Kepada Qada dan Qadar dan Contoh Qada dan Qadar. Menurut bahasa
Qadha memiliki beberapa pengertian yaitu: hukum, ketetapan,pemerintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah Islam, yang dimaksud dengan
     Qadha adalah ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk. Sedangkan
     Qadar arti qadar menurut bahasa adalah: kepastian, peraturan, ukuran. Adapun menurut Islam
     Qadar adalah perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah terhadap semua makhluk dalam kadar dan berbentuk tertentu sesuai denganiradah-Nya.
Allah Berfirman :

yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telahmenciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.
(QS .Al-Furqan ayat 2)
2. Untuk memperjelas pengertian qadha dan qadar, berikut ini dikemukakan
Contoh Qada danQadar
    Saat ini Abdurofi melanjutkan pelajarannya di SMK. Sebelum Abdurofi lahir, bahkansejak zaman azali Allah telah menetapkan, bahwa seorang anak bernama Abdurofi akanmelanjutkan pelajarannya di SMK. Ketetapan Allah di Zaman Azali disebut Qadha.Kenyataan bahwa saat terjadinya disebut qadar atau takdir. Dengan kata lain bahwa qadar adalah perwujudan dari qadha
3. Dalil yang menunjukkan rukun yang agung dari rukun-rukun iman ini ialah al-   Qur-an, as-Sunnah, ijma’, fitrah, akal, dan panca indera.                                                                                                                            Dalil-Dalil Dari Al-Qur-an, Dalil-dalil dari al-Qur-an sangat banyak, di antaranya firman Allah Azza Wa Jalla di bawah ini :
وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا"…Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku."     [Al-ahzab/33.)    
     Sementara dari sunnah ialah seperti sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana yang terdapat dalam hadits Jibril Alaihissalam
وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ“…Dan engkau beriman kepada qadar, yang baik maupun yang buruk… .” Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahiih dari Thawus, dia mengatakan, “Saya mengetahui sejumlah orang dari para Sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan, ‘Segala sesuatu dengan ketentuan takdir.’ Ia melanjutkan, “Dan aku mendengar ‘Abdullah bin ‘Umar mengatakan, ‘Segala sesuatu itu dengan ketentuan takdir hingga kelemahan dan kecerdasan, atau kecerdasan dan kelemahan.’Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,bersabda:
وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْئٌ فَلاَ تَقُل:ْ لَوْ أَنِّيْ فَعَلْتُ، كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ
“…Jika sesuatu menimpamu, maka janganlah mengatakan, ‘Se-andainya aku melakukannya, niscaya akan demikian dan demikian.’ Tetapi ucapkanlah, ‘Sudah menjadi ketentuan Allah, dan apa yang dikehendakinya pasti terjadi…
            Demikianlah (dalil-dalil tersebut), dan akan kita temukan dalam kitab ini dalil-dalil yang banyak dari al-Qur-an dan as-Sunnah, sebagai tambahan atas apa yang telah disebutkan.Dalil-Dalil Dari Ijma’,Sedangkan menurut Ijma’, maka kaum muslimin telah bersepakat tentang kewajiban beriman kepada qadar, yang baik dan yang buruk, yang berasal dari Allah. An-Nawawi Rahimahullah berkata, “Sudah jelas dalil-dalil yang qath’i dari al-Qur-an, as-Sunnah, ijma’ Sahabat, dan Ahlul Hil wal ‘Aqd dari kalangan salaf dan khalaf tentang ketetapan qadar Allah Azza wa Jalla.” ,Ibnu Hajar Rahimahullah berkata, “Sudah menjadi pendapat salaf seluruhnya bahwa seluruh perkara semuanya dengan takdir AllahTa’ala.”Dalil-Dalil Dari Fitrah
Adapun berdasarkan fitrah, bahwa iman kepada qadar adalah sesuatu yang telah dimaklumi secara fitrah, baik dahulu maupun sekarang, dan tidak ada y ang mengingkarinya kecuali sejumlah kaum musyrikin. Kesalahannya tidak terletak dalam menafikan dan mengingkari qadar, tetapi terletak dalam memahaminya menurut cara yang benar.
4.   Pada uraian tentang pengertian qadha dan qadar dijelaskan bahwa antara qadha dan qadar selalu berhubungan erat . Qadha adalah ketentuan, hukum atau rencana Allah sejak zamanazali. Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah. Jadi hubungan antara qadhaqadar ibarat rencana dan perbuatan.Perbuatan Allah berupa qadar-Nya selalu sesuai dengan ketentuan-Nya. Di dalam surat Al-
Hijr ayat 21 Allah berfirman, ”
 Dan tidak sesuatupun melainkan disisi kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.”
   Orang kadang-kadang menggunakan istilah qadha dan qadar dengan satu istilah, yaitu Qadar atau takdir. Jika ada orang terkena musibah, lalu orang tersebut mengatakan, ”sudah takdir”,
maksudnya qadha dan qadar
5. Takdir Mubrom dan Muallaq
1. Takdir Mubram : 
   Yaitu takdir Allah yang tidak dapat diubah, tidak dapat memilih serta tidak memiliki kemampuan untuk mengubahnya. Takdir Mubram ini terdapat pada sunnatullah yang ada di alam raya ini. salah satu contohnya adalah Kelahiran dan Kematian manusia.
         Salah satu contohnya adalah perjalanan matahari, bulan dan planet-planet lainnya sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan Allah. Oleh karena itu, sunnatullah tersebut juga terbagi dua yaitu hukum-hukum kemasyarakatan dan hukum alam. Dalam AL-Quran surat al- Fushilat ayat 11 dinyatakan bahwa sekali-kali tidak akan pernah terjadi perubahan pada sunnatullah.
Contoh: Ada orang yang dilahirkan dengan mata sipit, atau dilahirkan dengan kulit hitam sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih dan sebagainya.
2.TakdirMuallaq :
     Yaitu takdir yang dikatkan dengan sesuatu yang lain. Takdir ini dapat diubah dan manusia diberi akal dan hati nurani untuk memilihnya, karena pada prinsipnya dalan kehidupan ini, ada sisi-sisi positif dan negatif yang akan selalu mengikuti perjalanan panjang manusia. Sisi positif dan negatif tersebut disebut dengan takdir dalam kontek takdir muallaq atau kata lain adalah Nasib.
       Contoh nya : Misalnya anda di besarkan dari keluarga tidak mampu,anda ingin merubah kehidupan keluarga anda, anda berusaha dan berdoa hingga anda mendapatkan apa yang anda cita citakan memperbaiki kehidupan keluarga anda itulah takdir muallaq. Kesungguhan dari anda dan anda mau ber Doa memohon Kepada Allah SWT itulah takdir muallaq.
6. Untuk dapat menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada   qada dan qadar Allah, hendaknya diperhatikan beberapa hal sebagaiberikut .
1.      Tanamkan keimanan dan ketakwaan yang kuat kepada Allah SWT.
                 agar tidak mudah tergoda bujuk rayu setan
2.      Biasakan bergaul dengan orang-orang yang memiliki keimanan dan       ketakwaan yang kuat, sehingga dapat mencontoh dan meneladani semua amal baiknya.
3.      Tanamkan kesadaran bahwa manusia adalah makhluk lemah. 
4.      Perbanyak bersikap lapang dada, ikhlak dan berjiwa besar dalam menerima segala sesuatu yang berhubungan dan qada dan qadar Allah. 
5.      Perbanyak sikap berbaik sangka terutama terhadap ketentuan Allah yang kita terima. 
6.      Berdoa kepada Allah, agar diberi kekuatan menjadi orang yang beriman kuat, berilmu manfaat dan berakhlak mulia.
7.   Fungsi iman terhadap Qadla dan Qadar
a)      Menyadari dan menerima kenyataan  Iman kepada qadha dan qadar dapat menumbuhkan kesadaran yang tinggi untuk menerima kenyataan hidup.  Karena yang terjadi adalah sudah pada garis ketentuan Allah pada hakekatnya bencana atau rahmat itu semata-mata dari Allah SWT.
            Firman Allah SWT yang Artinya :“Katakanlah: “Siapakah yang  dapat  melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Allah menghendaki bencana atasmu, atau menghendaki rahmat untuk dirimu dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah”. (QS. Al-Ahzab : 17) 
b)      Membentuk dan meningkatkan kesabaran Orang yang beriman kepada qadha dan qadar akan senantiasa menerima segala sesuatu dengan penuh kesabaran, baik dalam situasi yang sempit atau susah dan tetap bersabar dalam situasi senang atau bahagia. Dengan demikian orang yang beriman kepada takdir Allah SWT senantiasa dalam keadaan yang stabil jiwanya.  
Artinya : “Apakah manusia itu mengira mereka akan dibiarkan, sedang mereka tidak diuji lagi ?”. (QS. al-Ankabut : 2) Wujud ujian dan cobaan bisa berupa tiadanya biaya pendidikan, fisik yang lemah, penyakit, orang tua meninggal, dilanda bencana alam, dan sebagainya. 
Perhatikan firman Allah yang artinya:  “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”                                (QS. al-Baqarah : 155) 
Renungkan ayat 155 surat al-Baqarah, yaitu supaya memberi berita gembira  kepada orang-orang yang sabar. Memang dalam menghadapi cobaan diperlukan sikap sabar. Tanpa sikap sabar akan sulit manusia mencapai sukses. 
c)             Sebagai pendorong dalam berusaha Agar seseorang terus giat berusaha  ia pun yakin bahwa segala hasil usaha manusia selalu diwaspadai, dinilai, serta diberi balasan. Firman Allah : Artinya :  “Dan bahwasannya seorang manusia tiada  memperoleh selain apa  yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan di perlihatkan (kepadanya). Kemudian  akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan bahwasannya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu)”. (QS an-Najm : 39-42) 
d)            Menumbuhkan Sikap Optimis Keyakinan terhadap Qadha dan  Qadar dapat menumbuhkan sikap yang optimis tidak mudah putus asa. Karena ia yakin walau sering gagal, pasti suatu saat akan berhasil sehingga tidak akan berputus asa. Firman Allah SWT : Artinya :  “…dan jangan kamu berputus asa  dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidaklah berputus asa dari rahmat  Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS. Yusuf : 87)
e)             Menumbuhkan jiwa tawakal Jiwa tawakal pasrah kepada Allah SWT akan tumbuh pada diri seseorang jika ia meyakini bahwa segala sesuatu telah dikehendaki Allah. Allah Maha bijaksana sehingga menurut keyakinannya Allah tidak mungkin menyengsarakannya. Allah sumber kebaikan sehingga tidak mungkin Allah menghendaki hamba-Nya kepada keburukan.   Firman Allah SWT yang artinya: Artinya : “Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah, Tuhanku, dan Tuhanmu. Tidak ada satu binatang melata pun, melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (QS. Hud : 56). 




3.8  Memahami ketentuan penyembelihan hewan dalam Islam
3.8.1   Mampu menjelaskan pengertian Penyembelihan
3.8.2  Mampu menjelaskan ketentuan penyembelihan binatang
3.8.3 Dapat mempraktikkan cara penyembelihan hewan
3.8.4  Mampu menjelaskan hal-hal yang di sunnahkan dan di makruhkan dalam penyembelihan hewan
1.      Yang dimaksud dengan penyembelihan adalah perbuatan yang menyebabkan kematian hewan (yang dihalalkan) untuk dimakan dagingnya dengan menggunakan alat yang tajam menurut aturan yang telah di syari’atkan dalam agama islam.
2.    Penyembelihan, dengan syarat:
Orang Islam/Ahli Kitab
     Bahwa penyembelih adalah seorang yang berakal, baik ia laki-laki maupun perempuan, baik muslim atau ahli kitab. Seorang pemabuk, atau orang gila, atau anak kecil yang belum dapat membedakan, maka sesembelihannya dinyatakan tidak halal. Firman Allah mengatakan pada (QS. Al-An’am; 121 dan QS. Al Maidah; 5) :
             Artinya: Dan jangan kamu memakan binatang – binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik. (QS. Al-Al An’am; 121)
              Artinya: Pada hari ini Dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka ( dan Dihalalkan mengawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan diantara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak pula menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum islam) Maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat Termasuk orang-orang merugi. (QS. Al Maidah; 5)
a)      Niat ( dengan menyengaja menyembelih )
                 Niat merupakan inti dari setiap pekerjaan. Sebab, baik tidaknya pekerjaan itu tergantung pada niatnya.
                 Sebagaimana sabda Nabi Muhammad S.A.W. yang artinya: Segala perbuatan hanyalah tergantung niatnya. Dan setiap perkara tergantung pada apa yang diniatkan.
Dengan menyebut asma Allah
             Firman Allah mengatakan pada QS. Al An’am; 121:
     Artinya: Dan jangan kamu memakan binatang – binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.
b)      Hewan yang disembelih adalah hewan yang halal dimakan
Firman Allah mengatakan pada QS. Al Maidah; 1:
      Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. (QS. Al Maidah; 1)
c)      Alat yang digunakan untuk menyembelih harus tajam.
        Bahwa alat yang dipergunakan menyembelih itu tajam, sehingga memungkinkan mengalirnya darah dan terputusnya tenggorokan, misal nya pisau yang mempunyai sisi tajam untuk dapat memotong. Yang tidak diperbolehkan adalah gigi dan kuku.
d)     Terputusnya tenggorokan serta saluran makanan dan minuman.
      Tidak disyaratkan memisahkan dan tidak disyaratkan pula putusnya dua nadi. Karena ia merupakan saluran makanan dan minuman, yang tidak mungkin dari keduannya ada kehidupan, dan itulah tujuan mematikan.
3.  Cara Penyembelihannya
Hewan yang disembelih dipotong kedua urat yang terdapat di lehernya sampai      putus
             Jika tidak dapat disembelih lehernya karena hewan itu sangat liar atau jatuh kelubang sehingga sulit untuk menyembelih pada pangkal leher, maka penyembelihannya dapat dilakukan dimana saja dari badannya atau yang lainnya asalkan hewan tersebut dapat mati karena luka itu, misalnya terkena tembakan.
Menggunakan alat penyembelihan, semua barang yang tajam dan berlaras panjang serta melukakan, kecuali gigi dan kuku (segala macam tulang ). Dan sebagaimana hadist Nabi yang dikemukakan oleh HR. Muslim yang artinya: Diriwayatkan dari Rasulullah SAW, bahwasannya beliau perna ditanyakan: apakah kami boleh menyembelih dengan marwah (sejenis batu berkilat) dan dengan belahan tongkat? Rasulullah SAW menjawab: percepatlah, dan apa-apa yang dapat mengalirkan darah dan disebut nama Allah padanya, maka makanlah, bukan dengan gigi dan kuku. (HR. Muslim).
4.  Hal-Hal yang disunnahkan Saat Menyembelih
a.       Membaca Basmallah
b.      Membaca Sholawat Nabi Muhammad SAW
c.       Menajamkan alat-alat penyembelihan
d.      Menghadap kiblat
e.       Memotong pada pangkal leher agar lekas mati
f.       Memotong dua urat nadi yang ada pada kiri dan kanan leher binatang
g.      Posisi rusuk kiri binatang yang disembelih tersebut terletak di sebelah bawah, sehingga akan lebih mudah bagi orang yang menyembelihnya.
Hal-Hal yang dimakruhkan Saat Menyembelih
a.       Menyembelih sampai putus lehernya (kepalanya terpisah)
b.      Menyembelih dengan alat yang tumpul
c.       Memukul kepala binatang waktu akan menyembelihnya
d.      Hanya memotong kedua urat nadi yaitu kerongkongannya saja
e.       Mengulitinya sebelum rohnya pergi



3.9  Memahami hikmah qurban dan aqiqah
3.9.1  Dapat menjelaskan Pengertian  qurban aqiqah
3.9.2 Mampu menjelaskan ketentuan qurban dan aqiqah
3.9.2  Dapat mempraktikkan tata cara qurban dan aqiqah
3.9.3  Mampu memahami hikmah pelaksanaan qurban dan aqiqah
1.  Secara bahasa Qurban berasal dari bahasa arab qoraba, yaqrabu, yang berarti mendekatkan diri.
     Sedangkan secara istilah yaitu mendekatkan diri pada Allah Swt
     – secara bahasa Aqiqah berarti rambut makhluk yang baru di lahirkan baik      manusia ataupun hewan.
– Secara istilah Aqiqah dapat didefinisikan dengan penyembelian hewan yang ditujuakan untuk anak yang baru lahir.
2.       Dengan jalan menyembeli hewa qurban yang dilaksanakan pada bulan Dhulhijah pada tanggal 10,11,12,13.– Dasar hukum :
a.S.Al-Kautsar:1-3
b.S.Al-Hajj:36
– Hukum dari pelaksanaan ibadah qurban adalah sunnah Muakkad bagi yang mampu.
– Ibadah qurban merupakan ibadah yang pensyariatannya pertama kali dilaksanakan oleh nabiyullah Ibrahim as yang ditandai oleh perintah Allah kepada nabi Ibrahim untuk melakukan penyembelihan terhadap anaknya nabi IsmailAs.
– Binatang yang diqurbankan adalah unta, sapi dan kambing.
– Waktu penyembelihan hewan qurban adalah pada hari raya idul adha pada tanggal 10 dhulhijah dan pada hari tasrik yaitu pada tanggal 11, 12 dan 13 dhulhijah. Selain keempat hari diatas, maka penyembelihan hewan tidak ternasuk qurban melainkan penyembelihan biasa ( sodaqah )
– Dasar hukum, hadist dari al-Barra dari Rasulullah, beliau bersabda yang artinya: “Sesungguhnya awal hari kita ini adalah bahwa kita shalat, kemudian kita kembali meyembli qurban. Siapa yang melakukan itu, berarti ia mendapatkan sunnah kami.
              Dan siapa yang menyembelih sebelum itu adalah sembelihan yang dagingnya ia persembahkan untuk keluarganya, tidak termasuk ibadah qurban
        Syarat hewan qurban adalah binatang yang diqurbankan harus sehat, hewan qurban harus berumur 1 tahun keatas,tidak boleh berqurban dengan menggunakan hewan-hewan yang cacat seperti buta ataupun pincang.
         Ketentuan dalam pemilihan hewan yang digunakan untuk berqurban :
a. untuk kambing qurbannya hanya untuk satu orang
b. sedangakan untuk sapi dan unta adalh qurbannya untuk tujuh orang. Sebagaimana dalam hadist Rasulullha bersabda yang artinya :” Kami menyembelih qurban bersama dengan nabi di Hudaibah, seekor unta untuk 7 orang, begitu juga untuk sapi” ( HR. Muslim, Abu Dawud dan Turmudzi )
– Daging hewan qurban diutamakan untuk golongan fakir baru untuk semua orang
     B.AQIQAH.
– Hukum dari pelaksanaan aqiqah adalah sunnah muakkad, sebagai mana dalam hadist rasulullah menyatakan :
Artinya : “setiap anak yang baru lahir itu terpelihara dengan aqiqahnya yang disembelih unuknya pada hari ketujuhnya, ia dicukur dan diberi nama”
– Pelaksanaan aqiqah disunanhkan pada hari ketujuh setelah kelahiran sang bayi. Jika tidak memungkinkan maka dilaksanakan pada hari ke-14. Dan jika tidak memungkinkan lagi maka dilaksanakan pada hari ke-21. Adapun pada hari yang ditentukan tersebut belum mampu juga maka dilaksanakan pada kapan saja. Sebagaimana dala hadist yang diriwayatkan oleh Baihaqi yang menyatakan yang artinya: “Disembelih pada hari ketujuh, dan pada hari keempat belas dan pada hari kedua puluh satu “.Ketentuan hewan Aqiqah :
1. Untuk anak laki-laki maka disembelihkan 2 ekor kambing.
2. Sedangkan untuk perempuan disembelihkan 1 ekor kambing.
– Dasar hukumnya yaitu Hadist yang diriwayatkan dari Ummu Karrz al Ka’biyah yang menyatakan bahwa rasulullah bersabda yang Artinya : “untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang mirip dan untuk anak perempuan satu ekor “
4.   Mempraktekkan Qurban, dan Aqikah, langkah-langkahnya sebagai berikut:
·         Qurban
a.       Carilah sebuah boneka hewan yang ada disekitar kita seperti boneka sapi atau boneka domba
b.      Persiapkan alat penyembelihan seperti pisau
c.       Buatlah lobang kecil ditanah untuk penampungan darah hewan qurban
d.      Aturlah posisi hewan qurban yang hendak di sembelih sesuai dengan penjelasan yang ada pada materi
·         Aqiqah
Mempraktekkan hewan aqiqah sama dengan penyembelihan hewan qurban. Syarat-syarat hewan yang di sembelih juga sama, sebagaimana praktek hewan qurban di atas. Agar masing-masing memperoleh gambaran yang jelas, praktek penyembelihan hewan qurban dan aqiqah dapat dilakukan secara bergantian.



3.10 Memahami ketentu-an Haji dan Umrah
3.10.1  Mampu menjelaskan pengertian haji dan umroh
3.10.2  Dapat menunjukkan bukti dalil tentang haji dan umroh
3.10.3  Mampu menjelaskan ketentuan haji dan umroh
3.10.4  Dapat membedakan haji dan umroh
3.10.5  Mampu menghafal doa-doa dalam haji dan umroh
3.10.6  Mampu mempraktikkan pelaksanaan haji dan umroh
1.          Pengertian Haji Haji adalah salah satu rukun Islam yang lima. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan bagi kaum muslim yang mampu secara material, fisik, maupun keilmuan dengan berkunjung ke beberapa tempat di Arab Saudi dan melaksanakan beberapa kegiatan pada satu waktu yang telah ditentukan yaitu pada bulan Dzulhijjah. DanPengertian Haji Secara bahasa, Haji berarti niat (Al Qasdu), sedangkan Pengertian Haji menurut syara’ berarti Niat menuju Baitul Haram dengan amal-amal yang khusus.Tempat-tempat tertentu yang dimaksud dalam definisi diatas adalah selain Ka’bah dan Mas’a (tempat sa’i), juga Padang Arafah (tempat wukuf), Muzdalifah (tempat mabit), dan Mina (tempat melontar jumroh).

3.11  Memahami sejarah perkembangan Islam di Nusantara
3.11.1  Mampu menceritakan sejarah masuknya Islam di nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran
3.11.2  Mampu menceritakan sejarah beberapa kerajaan Islam di Sumatera
3.11.3  Mampu menceritakan sejarah beberapa kerajaan Islam di Jawa
3.11.4  Mam[u menceritakan sejarah beberapa kerajaan Islam di Sulawesi dan Maluku
3.11.5  Mampu mengidentifikasi para tokoh dan peranannya dalam perkembangan Islam di Indonesia
3.11.6  Dapat meneladani semangat para tokoh yang berperan dalam perkembangan Islam di Indonesia